dengan nama Allah yang mengetahui segala isi hati yang jauh dan dalam
rupa-rupanya, bukan senang nak merasa lapang dada ya.
tapi, berlapang dada, bukankah tingkatan terendah dalam ukhuwwah?
saya sendiri rasa..rasa sempit dada. mungkin disebabkan tak cukup ikhlas ketika memulainya.
ya, tidak ikhlas. Rasa sepatutnya begini, sepatutnya begitu. Tak patut begini, tak patut begitu.. sampai hati begini, begitu..
diri sendiri selalu mengharap diberi ya? Padahal sendiri tak cukup memberi…
bersangka baiklah…bersangka baiklah…bersangka baiklah…moga dilapangkan dada…
mendaki ke puncak itsar, bukan sesenang berkata-kata pastinya…
kerana ada satu kepastian, yang kita pasti diuji dengan kata-kata yang terluah…
kalahkan syaitan itu yang selalu mencucuk rasa! Diri sendiri juga sangat tak sempurna, bukankah?
biarlah cuma menjadi biasa-biasa di mata manusia, tak terlihat juga tak mengapa.. tapi luarbiasa dihadapan Allah…
jadilah seperti pokok, yang dibaling dengan kayu dan dibalas dengan buah-buahan yang ranum, segar, manis
jujurnya, hati manusia saya, sering saja terguris dan tercalar. mungkin juga hampir terluka…
segeralah sembuh wahai hati, daie kan hatinya luas. Luas dengan kasih sayang pada sesama makhluknya…
tumbuhkanlah rasa itu ya Allah ya Rahim ya Wadud. Agar aku bisa melihatnya dengan penuh cinta keranaMU…
bersangka baiklah…bersangka baiklah…bersangka baiklah…
utrujah: tolonglah jangan mengada-ngada sangat! Sibukkanlah diri dengan hal-hal yang besar, jika tidak hal-hal yang kecil akan akan mendominasi tempat yang tak sepatutnya…
No comments:
Post a Comment
yang memberi hati